LAPORAN
PRAKTIKUM 1
EKOLOGI
Disusun untuk memenuhi tugas
individu dalam praktikum Ekologi
Dosen pengampu :
Dr. Dewi Cahyani, M.Pd
Di susun Oleh :
Nama : Fajar
Permana
NIM : 14111610016
Kelompok :
2
Kelas/semester :
Biologi A/5
Asisten Praktikum:
LABORATORIUM
IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
Institut
Agama Islam Negeri (IAIN)
Syekh
Nurjati Cirebon
2013
Acara Praktikum 1
Pengenalan Alat Ekologi dan
Populasi Rumput Di Taman Matematika dan PGMI
A.
Tujuan
Praktikum
1.
Mengetahui alat-alat Ekologi beserta
fungsi dan cara kerjanya.
2.
Melakukan pengamatan langsung dengan
menggunakan salah satu alat Ekologi.
B.
Landasan
Teori
Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik
atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, makhluk hidup dengan
makhluk hidup lain, dan lingkungan dengan lingkungan lain. Unit utama ekologi
adalah ekosistem. Ekosistem merupakan bagian dari lingkungan, ekosistem
memiliki komponen-komponen tertentu yang memiliki fungsi oleh karena itu
disebut sebagai suatu system. Komponen-komponen tersebut antara lain abiotik,
biotik, fisika, kimiawi, dan sebagainya. Contoh faktor biotik adalah makhluk
hidup baik itu manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Contoh faktor abiotik yaitu
suhu, kelembaban, iklim, curah hujan, dan sebagainya. Beberapa contoh faktor
abiotik tersebut adalah sesuatu yang harus diukur oleh karena itu diperlukan
alat-alat khusus yang tepat untuk mengukur faktor-faktor abiotik. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan. Praktikum ekologi berbeda dengan praktikum lain di bidang studi
Biologi. Ekologi merupakan ilmu lapangan dimana mahasiswa dituntut untuk melakukan
pengamatan dan percobaan di luar ruangan (Resosoedarmo, 1986).
Dalam kegiatan
praktikum Ekologi, pengumpulan data banyak melibatkan pengukuran. Pengukuran
cuplikan tersebut biasanya melibatkan alat-alat tertentu. Supaya alat yang kita
gunakan dapat mengukur dengan benar, sehingga diperoleh data yang
representative, maka alat yang digunakan harus dikenali dan diketahui prosedur
operasinya. Alat -
alat yang digunakan dalam ekologi mempunyai fungsi dan cara kerja yang berbeda.
Oleh karena itu perlu adanya pengenalan alat-alat yang meliputi fungsi atau
kegunaan alat, cara pemakaian dan prinsip kerja. Sehingga ketika praktikum di
lapangan mahasiswa mampu menggunakan alat-alat dengan benar dan tepat.
Kesesuaian dan cara pemakaian alat akan sangat berpengaruh pada data yang
diambil (Wirakusumah, 2003).
Prosedur operasional
dari alat-alat yang digunakanan sesungguhnya bisa kita pelajari secara manual yang
selalu disertakan dalam alat tersebut. Dengan mempelajari manual tersebut,
diharapkan data yang diperoleh bisa lebih akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga mencerminkan kondisi yang akurat.
C.
Metodelogi
a) Alat dan Bahan
Semua alat dan
bahan yang digunakan dalam kajian ekologi, antara lain;
1. Water Hight Quality
2. Multifunction Environment Meter
3. Termometer Maximum Minimum
4.
Tabung Insecta
5.
Termometer Tanah
6.
Termometer Biasa
7.
Pengukur Curah
Hujan
8.
Plantonet
9.
Secchidisk
10. Beaker Glass
11. DO Meter
12. Higrometer
13. Insecta Net
14. Kotak Cacing Tanah
15. Kuadran Jala
16. Micropipet
17. Mikroskop
18. Kuadran Non Jala
b) Prosedur Kerja
1. Dikenali
nama dan bentuk alat-alat yang digunakan
2. Dipelajari
prinsip dan cara kerja alat-alat tersebut
3. Dipahami
cara-cara penggunaan alat-alat tersebut
4. Pengamatan
langsung dilakukan dengan menggunakan salah satu alat
D. DATA PENGAMATAN
Tabel
1. Nama alat Ekologi dengan fungsi dan cara kerjannya
No
|
Nama
dan Gambar
|
Fungsi
|
Cara
kerja
|
1
|
Beaker Glass |
Sebagai
wadah zat cair dapat juga mengukur voleme zat cait dan padat
|
Beaker
glass diletakan ditempat datar dan letakan zat di dalam beaker glass
|
2
|
DO
Meter
|
Mengukur jumlah
oksigen terlarut di dalam air.
|
Untuk
mengukur air yang dangkal hand probe langsung ditancapkan pada air yang akan
diukur kandungan oksigen terlarutnya. Untuk mengukur air yang
dalam, air dimasukkan dulu ke dalam botol sampel baru hand probe
ditancapkan ke dalam botol sampel berisi air yang akan diukur kandungan
oksigen terlarutnya
|
3
|
Hygrometer
Max-Min
|
Mengukur suhu di suatu tempat
|
Isi
tempat air dengan menggunakan aquades
· diamkan sebentar di suatu tempat dan lihat
skala termometer basah dan kering hitung skala yang ada dengan cara, nilai
skalbasah ± nilai skala kering ketika sudah menemukan nilai masukan dan
cocokan dengan skala suhu yang ada.
· jika sudah dicocokan maka nilai tersebu
merupakan hasil dari pengukuran dengan
menggunakan
hygrometer termometer Dry and Wet
|
4
|
Insecta
Net
|
Jaring yang
digunakan untuk menangkap serangga
yang terbang maupun meloncat.
|
Jaring
diarahkan ke objek serangga yang dituju hingga terjebak ke dalamnya.
|
5
|
Kotak
Cacing Tanah
|
Untuk
melihat perilaku dan pergerakan cacing
|
Cacing
dimasukan kedalam kotak beserta tanahnya, ketika pengamatan harus dari satu
sisi yang dibuka tidak boleh dua sisi.
|
6
|
Kuadran
Jala
|
Mengetahui
populasi yang dalam satu kotak jala
|
Kuadran
jala di lemparkan kedalam tanah kemudian pilih satu kotak sebagai objek
pengamatan
|
7
|
Micropipet
|
Mengambil dan meneteskan larutan dengan skala yang
sangat kecil
|
Ditekan
ujung mikropipet sehingga larutan dapat kesedot maupun menetes
|
8
|
Mikroskop
|
Mengamati
objek yang berukuran mikroskopik
|
Objek
di letakan pada gelas objek tutup dengan cover glass selanjutnya di letak
dibawah lensa objektif dan kaitkan dengan pengait sehingga tidak goyang
kemudian atur pembesaran lensa objektif selanjutnya lihat pada lensa okuler
dan atur focus dan pencahayaanya
|
9
|
Kuadran
Non Jala
|
Mengetahui
populasi dalam tanah dalam skala kuadran
|
Kuadran
dilemparkan pada tanah kemudian amati populasi yang terdapat dalam kuadran.
|
10
|
Pengukur
Curah Hujan
|
Mengukur
curah hujan yang turun
|
Pasangkan
alat dalam keadaan siap pakai kemudian taruh diluar ketika huja sehingga
dapat terisi air hujan kemudian amati jumlah air yang masuk dengan skala yang terdapat didalamnya.
|
11
|
Planton
net
|
Mengambil sample populasi plankton
dari
suatu perairan
|
Mengumpulkan
sample plankton net di tabung (bucket) pada ujung plankton net
|
12
|
Secchi
disk
|
Untuk
mengukur penetrasi cahaya
|
Secchi disk
dimasukkan kedalam air hingga tidak
terlihat, ukur tali yang terendam
|
13
|
Tabung
Insecta
|
Sebagai
wadah insecta
|
Tabung
insect dibuka kemudian masukkan serangga yang telah ditangkap dengan
menggunakan insect net dan langsung tutup kembali tabung insectanya
|
14
|
Termometer
Tanah
|
Untuk
mengukur suhu tanah dengan skala celcius (oC)
|
Tancapkan
thermometer pada tanah yang akan diamati suhunya kemudian diamkan hingga
skala suhu dapat terlihat
|
15
|
Termometer
Biasa
|
Mengukur
suhu suatu larutan
|
Celupkan
ujung thermometer kedalam benda cair kemudian pegang thermometer dengan
menggunakan tali yang terdapat pada pangkal, kemudian diamkan hingga
mununjukan skala suhu
|
16
|
Water
Hight Quality
|
Untuk
mengukur kualitas air
|
Masukan
bagian sensor kemudian amati pada bagian deteksi dan pilih tombol pH sehingga
dapat terdeteksi nilai pH air yang diamati
|
17
|
Multifunction
Environment Meter
|
Environment
dengan banyak fungsi yaitu untuk mengukur intensitas cahaya, temperature,
kemembaban dan frekuensi suara
|
Geser tombol pengamatan yang akan di amati
kemudian letakan pada posisi
lingkungan pengamatan dan posisikan
alat berdasarkan pengamatan selanjutnya amati pada layar hasil dari
pengamatan
|
18
|
Termometer
Maximum Minimum
|
Untuk mengukur suhu
udara
|
Menggantungkan termometer di udara
dengan tali,
membiarkan beberapa menit kemudian
hasilnya dilihat dari nilai max dan
min
|
Table
2. perbedaan populasi di taman PGMI dan Matematika
No
|
Keterangan
|
Taman PGMI
|
Taman
Matematika
|
|
Biotik
|
|
|
1
|
Rumput
|
10
|
4
|
2
|
Rumput teki
|
3
|
-
|
3
|
Petai
|
2
|
-
|
4
|
Rumput sapu jagat
|
5
|
-
|
5
|
Semut
|
10
|
3
|
|
Abiotik
|
|
|
1
|
Batu
|
5
|
10
|
2
|
Tanah
|
Gembur
|
Kering
|
3
|
Udara
|
Agak
panas
|
Sejuk
|
E. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini tentang
pengenalan alat ekologi dan pengamatan perbandingan populasi di taman PGMI dan
Matematika. Berdasarkan data pengamatan setiap alat-alat ekologi memiliki
fungsi dan operasi kerja yang berbeda. Pengenalan alat sangat penting dilakukan
hal ini dalam pengumpulan data banyak melibatkan pengukuran dalam Ekologi.
Pengukuran cuplikan tersebut biasanya melibatkan alat-alat tertentu. Supaya
alat yang kita gunakan dapat mengukur dengan benar, sehingga diperoleh data
yang representative, maka alat yang digunakan harus dikenali dan diketahui
prosedur operasinya. Alat
- alat yang digunakan dalam ekologi mempunyai fungsi dan cara kerja yang
berbeda.
Oleh karena itu perlu adanya pengenalan alat-alat yang
meliputi fungsi atau kegunaan alat, cara pemakaian dan prinsip kerja. Sehingga
ketika praktikum di lapangan mahasiswa mampu menggunakan alat-alat dengan benar
dan tepat. Kesesuaian dan cara pemakaian alat akan sangat berpengaruh pada data
yang diambil (Wirakusumah, 2003).
Prosedur operasional
dari alat-alat yang digunakanan sesungguhnya bisa kita pelajari secara manual
yang selalu disertakan dalam alat tersebut. Dengan mempelajari manual tersebut,
diharapkan data yang diperoleh bisa lebih akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga mencerminkan kondisi yang akurat sebagai sebuah
karya ilmiah yang semestinya.
Alat ekologi yang
diperkenalkan dalam acara praktikum pertama ini yaitu;
Water Hight Quality, Multifunction Environment Meter, Termometer Maximum Minimum, Tabung Insecta, Termometer Tanah, Termometer Biasa, Pengukur Curah Hujan, Plantonet, Secchidisk, Beaker Glass, DO Meter, Higrometer, Insecta Net, Kotak Cacing Tanah, Kuadran Jala, Micropipet, Mikroskop dan Kuadran Non Jala. Alat-ala tersebut hanya sebagian kecil dari alat-alat ekologi, dapat dilihat dari alat-alat yang disebutkan tersebut dapat dikelompokan dalam beberapa golongan berdasarkan fungsinya yaitu;
Water Hight Quality, Multifunction Environment Meter, Termometer Maximum Minimum, Tabung Insecta, Termometer Tanah, Termometer Biasa, Pengukur Curah Hujan, Plantonet, Secchidisk, Beaker Glass, DO Meter, Higrometer, Insecta Net, Kotak Cacing Tanah, Kuadran Jala, Micropipet, Mikroskop dan Kuadran Non Jala. Alat-ala tersebut hanya sebagian kecil dari alat-alat ekologi, dapat dilihat dari alat-alat yang disebutkan tersebut dapat dikelompokan dalam beberapa golongan berdasarkan fungsinya yaitu;
-
Alat-alat
pengukuran factor-faktor klimatik diantaranya Multifunction Environment Meter, Termometer
Maximum Minimum dan hygrometer.
-
Alat-alat
pengukuran factor akuatik, altimeter diantaranya Water Hight Quality, Termometer
Biasa, Pengukur Curah Hujan, Plantonet, Secchidisk, Beaker Glass, DO Meter, Micropipet,
dan Mikroskop.
-
Alat-alat
pengukuran pedosfer diantaranya thermometer tanah, kuadran jala dan juga
kuadran non jala selanjutnya,
-
Alat-alat
perangkap dan alat pengamatan perilaku yaitu Tabung Insecta, Insecta Net, dan
Kotak Cacing Tanah.
Kegiatan
selanjutnya yaitu menggunakan salah satu alat ekologi dan melakukan pengamatan dengan menggunakan
alat tersebut. Alat yang kami pilih yaitu kuadran jala. Kuadran jala merupakan
suatu alat berbentuk segi empat yang terdapat jala didalamnya yang terbuat dari
benang putih berbentuk segi empat
berjumlah 16 kotak. Kuadran jala ini digunakan untuk mengukur populasi yang
terdapat dalam salah satu kotaknya. Cara kerjanya yaitu melemparkan kuadran
jala pada lingkungan yang akan dimati kemudian amati populasi yang terdapat
pada salah satu kotak di dalamnya.
Pengamatan
dengan kuadran jala dilakukan di taman PGMI dan taman Matematika dari hasil
pengamatan populasi ditaman PGMI lebih beragam dibandingkan taman Matematika.
Populasi taman PGMI memiliki populasi biotic berupa rumput-rumputan yang
terdiri dari rumput biasa sebanyak 10, rumput teki 3, petai 2 rumput sapu jagat
5 keberagaman rumput ini merupakan sumber makanan bagi konsumen tingkat 1
sehingga banyak sekali belalang yang meloncat-loncat pada lingkungan ini dan
juga banyak ditemukan semut sampai terdapat 10 semut pada populasi ini hal ini
didukung dengan factor abiotik berupa tekstur tanah yang lembek dan juga udara
yang sejuk karena tingkat kelembaban yang tinggi sehingga memudahkan rumput-rumput
untuk tumbuh sedangkan factor abiotik
yang lainnya seperti batu atau batu krikil sedikit ditemukan hanya 3 buah.
Sedangkan
pada lingkungan taman matematika tingkat keberagaman populasi sangat rendah hal
ini dapat dilihat dari pengamatan yang menunjukkan tidak adanya keberagaman rumput
karena hanya terdapat rumput biasa pada populasi tersebut. Rumput tersebut
berjumlah 4 hal ini berpengaruh pada jumlah organism lainnya sepeti semut yang
hanya berjumlah 3 hal ini mungkin
dikarenakan sedikitnya tumbuhan yang tumbuh pada populasi tersebut. Sedikitnya
populasi rumput dipengaruhi oleh tekstur tanah sebagai tempat media pertumbuhannya,
tekstur ttanahnya kering hal ini karena tanah tersebut bukanlah tanah lempung
melainkan tanah yang bercampur dengan pasir sehingga rumput-rumputan tumbuh
kurang baik pada populasi tersebut. Karena tekstur tanahnya berbentuk kering
yang terdiri dari pasir sehingga ditemukan banyak batu yang terdiri dari 10
buah.
Dari
perbandingan tersebut jelaslah dapat di garis besari bahwa tingkat keberagaman
ekosistem pada populasi di taman PGMI jauh lebi tinggi dibandingkan dengan
Matematika. Hal ini menunjukan bahwa keberadaan factor abiaotik dan biotic sangat berhubungan.
Populasi
tersebut memiliki suatu kumpulan karakteristik yang hanya berlaku bagi tingkat
organisme biologis tersebut. Kita dapat membayangkan sebuah populasi sebagai
individu-individu yang terdiri dari spesies tunggal yang secara bersama-sama
menempati luas wilaya yang sama; individu-individu tersebut mengandalkan
sumberdata yang sama, dipengaruhi oleh factor lingkungan yang sama, dan
memiliki kemungkinan yang tinggi untuk berinteraksi satu sama lain (Campmbell,
2004)
F.
KESIMPULAN
Berdasarkan
data pengamatan dan penjabaran dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengenalan
alat sangat penting dilakukan hal ini dalam pengumpulan data banyak melibatkan alat-alat
dan pengukuran dalam Ekologi. Alat-alat ekologi memiliki fungsi dan operasi
kerja yang berbeda sehingga diperoleh data yang representative. Alat-alat
Ekologi berdasarkan fungsinya dikelompokan menjadi Alat-alat pengukuran factor-faktor klimatik, Factor
akuatik, Alat pengukuran dan Alat perangkap dan alat pengamatan perilaku.
2. Tingkat keberagaman populasi biotic dan abiotik
taman PGMI lebih tinggi dibandingkan dengan taman Matematika hal ini karena
kualitas factor abiotik yang lebih baik
berupa tanah gembur sehingga dapat dengan baik menyerap air sehingga
fakor biotic tapat tumbuh dengan baik. Dengan kata lain keberlangsungan hidup
faktor biotic sangat ditentukan oleh
keadaan factor abiotik.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, Neil
A. 2004. Biologi campbell edisi kelima jilid III. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Wirakusumah, Sambas. 2003. Dasar
- Dasar Ekologi. Jakarta: UI Press.
Resosoedarmo, S., K. Kartawinata, A.
Soegiarto. 1986. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Rosdakarya.
Online Casino Site - Choegocasino
BalasHapusWelcome to 샌즈카지노 Choegocasino Casino. We offer the most exciting games febcasino from the best choegocasino software providers. The best slots games have amazing graphics, exciting bonuses and